Kandas part 50
Sementara Mita dan Jamilah baru saja mengakhiri pembicaraan mereka di kantin rumah sakit. Selesai sholat zhuhur Mita dan Jamilah sepakat menuju kantin dan makan siang. Itulah makan pertama yang mereka lakukan. Tidak disangka-sangka pilihan menu yang mereka minati sama. Tidak hanya makanan dan bahkan minuman juga. Sesaat mereka terdiam kemudian tertawa yang ditahan. Mereka menghabiskan waktu pagi dan siang dengan suka cita dan penuh cinta.
Mita sangat bersyukur memiliki saudara yang begitu baik dan juga dipersatukan dalam tempat tinggal yang tidak terlalu jauh. Jika mereka ingin bertemu dan saling mengunjungi itu bukanlah hal tidak mungkin terjadi. Kabar baik itu akan segera dia sampaikan kepada Pak Agus Kakak mereka satu-satunya.
Jamilah tidak sabaran ingin bertemu kakaknya itu. Apalagi dia ketahui dari Mita, Pak Agus adalah sosok kakak yang sangat bertanggungjawab dan mengayomi adiknya. Mereka akan cari waktu tepat dalam waktu yang singkat ini agar pertemuan itu segera terwujud.
Ide usil Mita muncul untuk mengerjai kakaknya itu. Mereka akan mengenakan baju yang sama dan datang berbarengan tanpa memberi tahu siapa Jamilah terlebih dahulu. Ide itu disetujui oleh Jamilah. Mereka cekikikan menertawakan idenya sambil membayangkan Pak Agus, Andika dan Andini melongo tidak berkutik dan menahan nafas.
Mita segera izin pulang mengingat Andika dan Andini ditinggalkan berdua saja di rumah. Jamilah juga ingin membuka ruang prakteknya. Jadilah mereka berpisah untuk segera bertemu dalam keluarga besar dan tidak menutup kemungkinan acara syukuran keluarga juga akan terlaksana.
Mita dan Jamilah sama-sama bahagia dengan pertemuan itu. Pertemuan yang mampu mengikat silaturrahmi dan tidak akan pernah terputuskan. "Seandainya ibu masih ada mungkin ibu tidak akan marah kepada bapak dengan apa yang telah beliau lakukan tanpa sepengetahuannya. Mungkin ibu akan bahagia sekarang memiliki anak lagi," gumam Mita.
Sesampainya di rumah, Andika dan Andini bilang ayah keluar menyusul ibu. Mita kaget dan tidak menyangka suaminya akan pulang hari itu. Dia sengaja keluar rumah dan tidak minta izin kepada sang suami karena dia tahu itu akan mengganggu pikirannya. Dia bisa tidak tenang dan segera akan pulang dari pesantren. Mungkin juga dia tidak mengizinkan Mita untuk pergi.
Mita tahu persis apa yang terjadi kepada suaminya itu akhir-akhir ini. Perhatiannya berlebihan, kasih sayangnya terlalu dalam. Sering dia dimanjakan dan sikapnya seolah-olah mencerminkan bahwa dia tidak suka jika Mita menghabiskan waktu tidak untuk dirinya. Dia tidak akan biarkan Mita melamun sedikitpun, hiburan demi hiburan dia lakukan. Pijitan sayang sering dia lakukan jika Mita beristirahat atau mau tidur. Dia benar-benar menjaga Mita.
Mita tidak akan melukai hatinya sedikitpun. Makanya jika ada keperluan dia harus hati-hati betul agar hati dan pikiran suaminya tidak terluka. Dia terima dengan ikhlas perhatian suaminya itu. Merasa terkungkung, tentu saja. Merasa sangat diawasi, pastinya. Selalu dicurigai, tidak akan membuatnya membenci suaminya. Bahkan dia berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk suaminya itu.
Sudah menjadi niat baginya untuk selalu menjaga cinta suci untuk suaminya, apapun itu. Semua sudah dilalui, dari berbagai perlakuan tidak baik sampai perlakuan yang sangat berlebihan sekarang. Dia mensyukuri keadaan suaminya sekarang dan akan selalu menjaga hatinya.
Bersambung
Pesisir Selatan, 07 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bu...lanjut
Iya terima kasih ibuk
Semoga Mita semakin sehat dengan kehadiran Jamilah...saudaralah telah lengkap ..ada abang dan kakak yg akan bersedia mendengar curhat dan berdiskusi dengannya
Aamiin. Terima kasih ibuk
Bunda tunggu kelanjutannya ya meria... hebat
Iya bunda, insyaAllah
tak sabar rasanya menunggu kelanjutannya
Terimakasih ibuk
Ditunggu lanjutannnya
Iya buk, terima kasih
Kejutan buat pak agus dn keluarga
Iya buk
Keren Bu.. selalu dinanti episode selanjutnya
Iya terima kasih ibuk. Semoga sehat selalu
Mantap Bu. Di tunggu kelanjutannya.
Iya terima kasih ibuk
Kenapa tulisannya dimiringkan bu, mhn pencerahannya
Waduh, terjadi dengan sendirinya buk
Mantap....lanjutannya di tunggu ya
Iya buk, terima kasih
Mita yang shalihah lagi syantik.
Iya Mita juga baik
Penasaran
Ikuti kisah selanjutnya y buk
Mantap mpuang.
Wow. Ibuk dima kampuang ibuk? Urang Agam kah?
Lanjut bu
Siap buk
Lanjut bu
Lanjut bu
Lanjut bu
Lanjut bu
Mantap bun..selalu ku tunggu lanjutannya
Iya terima kasih ibuk
Sll menunggu
Terima kasih ibuk
Mantap bu
Bagaimana reaksi pak jamal ya kalau tahu mita ada saudara baru
Tunggu kisah selanjutnya y buk
Kejutan buat pak Jamal...keren